Bicara tentang olahraga kita juga
bicara tentang permainan yang terkadang keras sehingga kerap kali mencederai
pemain. Hal ini membuat dunia olahraga terus mengembangkan teknologi yang dapat
mengurangi cedera, mempercepat proses pemulihan cedera atau mengoptimalkan
kondisi fisik pemain.
Pernahkah Anda memperhatikan atlet bersaing dengan strip berwarna? benda mirip koyo itulah yang dinamakan Kinesio tape. Kinesio tape
berbentuk seperti lembaran-lembaran yang ditempelkan di bagian tubuh tertentu
dengan tujuan untuk mempercepat proses penyembuhan cedera, mengurangi rasa
sakit atau mengoptimalkan kinerja otot tempat kinesio tape ditempel kan.
Kinesio tape pada mulanya dikembangkan
oleh Dr. Kenzo Kase seorang
chiropractor (ahli neuromuskuler) di
tahun 1970-an. Hal ini dilakukannya untuk menyembuhkan jaringan atau otot tubuh
yang mengalami trauma saat berolahraga.
Sayangnya, temuan awal Dr. Kaze ini
ternyata justru mengurangi serangkaian gerak tubuh atlet, tidak menudukung
fascia, bahkan pada keadaan tertentu justru menghambat proses penyembuhan
jaringan tubuh yang mengalami trauma. Oleh karena itu, di tahun 1973-1975 Dr.
Kaze menyempurnakan Kinesio tape sebagai alat perekat elastis yang juga
memiliki kemampuan sirkulasi udara yang baik saat digunakan.
Kinesio tape yang sudah disempurnakan ini pertama kali dikenal oleh masyarakat dunia ketika mulai digunakan pada acara Seoul Olympic di tahun 1988. Sejak saat itulah, Kinesio tape menjadi muscle taping yang sangat populer di kalangan Health Professionals dunia.
Untuk terus mengembangkan teknik
Kinesio taping, Dr. Kaze juga mendirikan the International Kinesio Taping
Association International (KTAI). Asosiasi ini juga difungsikan untuk menjalin
kerjasama dengan para akademisi guna melakukan penelitian klinis sehingga
menghasilkan produk Kinesio tape dengan kualitas terbaik.
Maka tak heran bila pemakaian
Kinesio taping jamak terlihat pada sejumlah atlet dunia dari berbagai cabang
olahraga. Simak saja penampilan pesepakbola legendaris Real Madrid, Christiano
Ronaldo yang mengenakan plester temuan Dr. Kase pada bagian paha depan ataupun
aksi mantan striker Manchester United, Robin van Persie yang juga menggunakan
Kinesio taping pada bagian belakang pahanya.
Peran kinesio taping yang mampu
mengembalikan sistem neuromuscular seperti sedia kala, meringankan rasa sakit
saat berolahraga, mempercepat pemulihan cedera pada lokasi persendian, hingga
mengatasi peradangan bawah kulit inilah yang menjadikan produk temuan Dr. Kase
semakin dilirik oleh atlet-atlet dunia.
Selain memiliki manfaat yang
mengagumkan, plester Kinesio tape ini juga menyuguhkan kenyamanan untuk
digunakan. Yap, terbuat dari 100% bahan katun dan kombinasi bahan latex free,
Kinesio tape menjadi plester yang menjadikan gerak Anda lebih fleksibel,
berbeda jauh dengan plester-plester jenis konvensional.
Cara pengaplikasian Kinesio tape
pada sejumlah bagian tubuh ini juga tergolong sangat mudah. Sebagai contoh,
bila Anda akan memainkan bulu tangkis, bersepeda, atau mengikuti turnamen seni
bela diri, bersihkan dulu kulit dari minyak atau air, kemudian lepas kertas
penutup pada plester Kinesio tape dan tempelkan pada bagian dalam paha.
Anda juga bisa mengombinasikan pemasangan
Kinesio tape ini pada bagian tubuh lainnya seperti bagian bahu hingga lengan
atas, bagian betis atas hingga ke telapak kaki, atau bagian lengan atas hingga
telapak tangan. Pemakaian plester ini umumnya diletakkan pada tumpuan tenaga
Anda, sesuai dengan jenis olahraga yang dimainkan.
Secara teknis kinesio tape bisa
dikatakan bekerja dengan cukup sederhana. Kinesio tape memiliki beberapa keunggulan,
yang utamanya adalah kinesio tape memiliki sifat yang elastis dan tidak panas
seperti koyo sehingga akan nyaman dipakai. Kinesio tape bekerja dengan cara
mikroskopis mengangkat lapisan kulit sehingga aliran darah akan menjadi lancar.
Hal ini akan berefek pada percepatan pemulihan cedera dan mengoptimalkan
kinerja otot.
Keunggulan lain dari kinesio tape
ini adalah kemampuanya merekat dengan baik walaupun dalam kondisi basah karena
keringat atau olahraga air. Sehingga kinesio tape bisa digunakan pada banyak
cabang olah raga. Dengan segala keunggulan yang dimilikinya, kinesio tape
dijual dengan harga yang terjangkau dan dapat ditemukan di banyak toko
olahraga. Dan untuk anda yang ingin mencoba menggunakan kinesio tape ada
baiknya bertanya kepada orang yang lebih paham tentang kinesio tape agar tidak
salah dalam penggunaanya.
Cara Pemakaian Kinesio Tape
- Sebelum ditempel, pastikan kulit harus bersih dari minyak atau air.
- Pastikan memasang Kinesio Tape satu jam sebelum olahraga, mandi, atau aktivitas lain yang menimbulkan keringat dan dekat dengan air. Hal ini dimaksudkan agar plester tersebut melekat dengan benar di kulit.
- Hindari pemakaian yang terlalu ketat agar terhindar iritasi kulit.
- Setelah terpasang, Kinesio Tape harus terus diusap dengan tangan agar lem melekat dengan baik. Jangan menggunakan alat lain, seperti hairdryer.
- Kinesio Tape dapat digunakan selama tiga hingga lima hari.
- Bagi pengguna baru, usahakan kondisi kulit tidak dalam kondisi iritasi.
Jenis Kinesio Tape
Kinesio
Tape yang kita kenal mungkin hanya yang melingkar pada bagian paha. Itu tak
lepas dari penggunaan yang dilakukan beberapa pemain di Premier League. Namun,
jenis dari plester tersebut sangatlah beragam. Mulai dari bahu, pinggang,
hingga bagian telapak kaki.
Berikut
adalah beberapa macam tipe pemasangan Kinesio Tape :
- Groin Pre-Cut: Plester dipasang di bagian dalam paha. Biasanya digunakan oleh atlet rugbi, sepeda, bulu tangkis, dan seni bela diri.
- Right Shoulder Pre-Cut: Sesuai dengan namanya, plester ini digunakan di bagian bahu hingga lengan bagian atas. Biasa digunakan oleh atlet basket, tenis, seni bela diri, dan golf.
- Full Knee Pre-cut: Plester di pasang mulai dari paha lalu melingkar di daerah lutut hingga ke tulang kering. Biasa digunakan pebola, atlet rugbi. basket dan atlet tenis.
- Calf and Arch Pre-cut: Jenis ini dipasang di bagian betis bagian atas hingga ke bagian telapak kaki. Atlet bersepeda, basket, tenis, rugbi, dan atlet lari sering menggunakannya.
- Hamstring Pre-Cut: Plester ini dipasang sepanjang paha bagian belakang (hamstring). Pemakaian kinesio di posisi ini biasanya dilakukan oleh atlet lari, basket, sepeda, rugbi, dan atlet seni bela diri.
- Wrist Pre-Cut: Digunakan di lengan bagian atas hingga telapak tangan. Biasa digunakan oleh atlet renang, petinju, golf, dan atlet tenis.
- Upper Knee Pre-Cut: Hampir sama dengan Full Knee Pre Cut. Bedanya, Upper Knee Pre-Cut dipasang melingkari lutut hingga ke paha bagian atas. Pemakaian kinesio di posisi ini biasanya dilakukan oleh atlet rugbi, basket, bersepeda, tenis, badminton, dan atlet lari.
- Hip Pre-Cut: Dipasang dari paha bagian samping hingga pinggul. Sering digunakan oleh atlet berkuda.
- Lower Back Pre-Cut: Kinesio macam ini dipasang di bagian punggung bagian bawah. Sering digunakan oleh atlet renang , basket dan sepak bola. David Beckham adalah pengguna plester jenis ini.
- Lymphatic Pre-Cut: Plester ini dipasang pada paha bagian depan. Atlet lari, renang , basket dan sepak bola biasa menggunakan jenis ini.
- Postural Pre-Cut: Kinesio ini ditempelkan di bagian punggung bagian tengah. Namun tak seperti Lower Back Pre-Cut yang dipasang melebar. Postural Pre-Cut cuma dengan menggunakan dua garis plester.
0 comments:
Post a Comment